BAB
I
PENDAHULUAN
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya
proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi
dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu
merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia
yaitu:
Human communication is the process through which
individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to
and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi
manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan,
kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk
beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
BAB
II
ISI
·
Pengertian
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang
dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi
nonverbal.
-
Menurut Raymond Ross
Komunikasi
adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa
agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa
dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
-
Menurut Gerald R. Miller
Komunikasi
terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar
untuk memengaruhi perilaku mereka.
·
Menyalurkan
Ide Melalui Komunikasi
Dengan menggunakan tahap-tahapan sebagai berikut:
1.
IDE (gagasan) : Pengirim
2.
PERUMUSAN : Ide si Pengirim disampaikan dalam kata-kata
3.
PENYALURAN (transmitting) : Lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau
isyarat.
4.
TINDAKAN : Perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
5.
PENGERTIAN : Kata-kata si Pengirim yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si
Penerima.
6.
PENERIMAAN : Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap
berita).
Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang
nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak
dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.
Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan
komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan
tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan
kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.
·
Hambatan
Komunikasi
1.
Hambatan dari Proses Komunikasi
-
Hambatan dari
pengirim pesan: misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya
atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional
-
Hambatan dalam
penyandian/symbol: Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak
jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara
si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu
sulit.
-
Hambatan media,
adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya
gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan
pesan.
-
Hambatan dalam
bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
-
Hambatan dari
penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan
pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih
lanjut.
-
Hambatan dalam
memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan
tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan
sebagainya.
2.
Hambatan Fisik, dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca
gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan
alat komunikasi dan sebagainya.
3.
Hambatan Semantik, Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi
kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau
berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
4.
Hambatan Psikologi, Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang
mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang
berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
·
Klasifikasi
Komunikasi Dalam Organisas
Di bawah ini ada
beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di tinjau dari beberapa
segi :
1.
Dari segi sifatnya :
a. Komunikasi Lisan, komunikasi yang berlangsung lisan /
berbicara
Contoh:
presentasi
b. Komunukasi Tertulis, komunikasi melalui tulisan
Contoh:
email
c.
Komunikasi Verbal, komunikasi yang
dibicarakan/diungkapkan
Contoh: curhat
d.
Komunikasi Non Verbal, komunikasi yang tidak
dibicarakan(tersirat)
Contoh:
seseorang yang nerves (gemetar)
2.
Dari segi arahnya :
a.
Komunikasi Ke atas, komunikasi dari bawahan ke
atasan
b.
Komunikasi Ke bawah, komunikasi dari atasan ke
bawahan
c.
Komunikasi Horizontal, komunikasi ke sesama
manusia / setingkat
d.
Komunikasi Satu Arah, pemberitahuan gempa
melalui BMKG(tanpa ada timbal balik)
e.
Komunikasi Dua Arah, berbicara dengan adanya
timbal balik/ saling berkomunikasi
3. Menurut Lawannya :
a. Komunikasi Satu Lawan Satu, berbicara dengan lawan
bicara yang sama banyaknya
Contoh:
berbicara melalui telepon
b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok), berbicara
antara satu orang dengan suatu kelompok
Contoh:
kelompok satpam menginterogasi maling
c. Kelompok Lawan Kelompok, berbicara antara suatu
kelompok dengan kelompok lain
contoh:
debat partai politik
4.
Menurut Keresmiannya :
a.
Komunikasi Formal, komunikasi yang berlangsung
resmi
Contoh: rapat pemegang
saham
b.
Komunikasi Informal, komunikasi yang tidak resmi
contoh: berbicara dengan
teman
BAB
III
KESIMPULAN
Suatu hubungan komunikasi yang terjadi di dalam suatu
organisasi sangat penting dan dibutuhkan karena dengan adanya komunikasi maka
ta sebagai manusia bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar
pikiran yang bisa menambah wawasan kita maupun seseorang dalam bekerja atau
menjalani kehidupan sehari-harinya.
Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun
antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci
dan mendalam mengenai pekerjaan yang dijalani.
Dalam hal ini, perlu ada yang menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi yang harus di pertimbangkan terlebih dahulu, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi
SUMBER:
http://rdnrizki.blogspot.com/