Thursday, November 29, 2012

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


BAB I
PENDAHULUAN

Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:
Human communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.

BAB II
ISI
·         Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
-          Menurut Raymond Ross
Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
-          Menurut Gerald R. Miller
Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk memengaruhi perilaku mereka.

·         Menyalurkan Ide Melalui Komunikasi
Dengan menggunakan tahap-tahapan sebagai berikut:
1.      IDE (gagasan) : Pengirim
2.      PERUMUSAN : Ide si Pengirim disampaikan dalam kata-kata
3.      PENYALURAN (transmitting) : Lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat.
4.      TINDAKAN : Perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
5.      PENGERTIAN : Kata-kata si Pengirim yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si Penerima.
6.      PENERIMAAN : Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.
Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.

·         Hambatan Komunikasi
1.      Hambatan dari Proses Komunikasi
-          Hambatan dari pengirim pesan: misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional
-          Hambatan dalam penyandian/symbol: Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
-          Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
-          Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
-          Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
-          Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2.      Hambatan Fisik, dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3.      Hambatan Semantik, Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
4.      Hambatan Psikologi, Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

·         Klasifikasi Komunikasi Dalam Organisas
Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di tinjau dari beberapa segi :
1.      Dari segi sifatnya :
a.       Komunikasi Lisan, komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara
Contoh: presentasi
b.      Komunukasi Tertulis, komunikasi melalui tulisan
Contoh: email
c.       Komunikasi Verbal, komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan
Contoh: curhat
d.      Komunikasi Non Verbal, komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat)
Contoh: seseorang yang nerves (gemetar)

2.      Dari segi arahnya :
a.       Komunikasi Ke atas, komunikasi dari bawahan ke atasan
b.      Komunikasi Ke bawah, komunikasi dari atasan ke bawahan
c.       Komunikasi Horizontal, komunikasi ke sesama manusia / setingkat
d.      Komunikasi Satu Arah, pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik)
e.       Komunikasi Dua Arah, berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi

3.      Menurut Lawannya :
a.       Komunikasi Satu Lawan Satu, berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya
Contoh: berbicara melalui telepon
b.      Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok), berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok
Contoh: kelompok satpam menginterogasi maling
c.       Kelompok Lawan Kelompok, berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain
contoh: debat partai politik

4.      Menurut Keresmiannya :
a.       Komunikasi Formal, komunikasi yang berlangsung resmi
Contoh: rapat pemegang saham
b.      Komunikasi Informal, komunikasi yang tidak resmi
contoh: berbicara dengan teman







BAB III
KESIMPULAN

Suatu hubungan komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi sangat penting dan dibutuhkan karena dengan adanya komunikasi maka ta sebagai manusia bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan kita maupun seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-harinya.

Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci dan mendalam mengenai pekerjaan yang dijalani.

Dalam hal ini, perlu ada yang menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi yang harus di pertimbangkan terlebih dahulu, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi


SUMBER:
http://rdnrizki.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment